Jakarta.WahanaNews.co - Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru-baru ini mengumumkan jumlah dana awal kampanye Capres-Cawapres 2024. Terdapat perbedaan signifikan antara pasangan Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahmud, yang melebihi dua digit (puluhan miliar), dengan pasangan Anies dan Muhaimin Iskandar (AMIN) yang hanya mencatatkan Rp 1 miliar.
Pasangan tersebut mengklaim bahwa jumlah tersebut berasal dari sumbangan pribadi, namun, realitas di lapangan menunjukkan kontrast yang mencolok.
Baca Juga:
Survei LSI: 54 Persen Responden Bukan Penerima Bansos Dukung Prabowo-Gibran
Menurut M Fikri Thamrin, seorang anggota Advokat Lintas Nusantara (Lisan) yang melaporkan hal ini, biaya pesawat jet pribadi dan sewa kantor tim sukses di kawasan Menteng saja sudah mencapai tingkat yang signifikan.
“Bila kita coba hitung secara kasar, biaya sewa kantor mewah di area elit, pesawat jet pribadi untuk kegiatan kampanye ke 38 provinsi, serta baliho, apa mungkin cukup dengan hanya 1 miliar?," ucap M. Fikri Thamrin, mewakili Advokat Lisan sebagai pelapor kepada WahanaNews.co, Sabtu (23/12/2023).
Pihaknya telah melaporkan ke Bawaslu akan adanya dugaan manipulasi data dana awal kampanye pada hari ini Jumat (22/12/2023).
Baca Juga:
Bawaslu RI Tanggapi Kritik dalam Film Dokumenter 'Dirty Vote'
Menurut Ketua Umum Advokat Lisan Hendarsam Marantoko, dana kampanye timnas AMIN terbilang tidak masuk akal.
“Kalau pakai bahasa anak Gen-Z zaman sekarangi, sepertinya angka tersebut di luar nurul,” ucap Hendarsam.
Melihat catatan pemilihan gubernur DKI 2017 lalu, Hendarsam menjelaskan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menghabiskan dana lebih dari Rp50 miliar.