WahanaNews - Jakarta | Sunarti, warga Kelurahan Makasar, Jakarta Timur mengaku sudah mengumpulkan sampah sejak pertengahan tahun 2022 dan dibawa ke Bank Sampah Kemuning.
Sampah ditimbang dan Sunarti akan mendapatkan sejumlah uang untuk ditabung di Bank Sampah. Sebelum tanggal 20 setiap bulan, Sunarti mengambil tabungannya untuk membayar listrik.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
“Dulu, sering nunggak, nunggu bayaran Bapaknya, di atas tanggal 26 lah, sekarang gak pernah telat lagi karena ada uang di bank sampah," kata Sunarti sambil tersenyum.
Kehadiran Bank Sampah Kemuning di RW 02 Kelurahan Makasar, Jakarta Timur ini bermula dari beberapa orang yang tergerak untuk mengumpulkan sampah agar tidak semakin tertimbun, terbengkalai, dan menyebabkan penyakit.
Ali Sadikin, Ketua Bank Sampah Kemuning, menginisiasi pengumpulan sampah dan juga menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Sampah yang dapat diterima oleh bank sampah adalah kategori sampah kering, yaitu plastik, kertas, logam, dan kardus. Setelah sampah kering warga mencapai minimal 1 kg, sampah tersebut baru bisa dibawa ke bank sampah untuk disetorkan.
Ali mengatakan, bahwa sebelumnya ketika awal berdiri, tidak ada bangunan permanen yang menampung sampah-sampah yang dikumpulkan warga.
“Terima kasih atas bantuan PLN, kami jadi bisa punya tempat untuk menampung, memilah dan proses administrasi Bank Sampah Kemuning,” ungkap Ali.