Angka positivity rate Indonesia dilaporkan konsisten di bawah 2% selama sembilan minggu terakhir. Artinya laju penularan virus masih berada pada risiko terendah.
Seluruh provinsi Indonesia juga masih ada di level 1 dalam pemantauan hingga 15 November lalu, ungkap WHO.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
WHO mengingatkan untuk Indonesia bisa mempertahankan standar testing. Yakni sebanyak 1:1.000 populasi, dengan begitu dapat melihat risiko penularan.
Sementara itu Indonesia telah mencatatkan jumlah testing di atas standar sejak bulan Mei lalu. Laporan WHO menyebutkan dalam 10 minggu terakhir jumlahnya lebih dari 4 per 1.000 penduduk per minggu.
"Dalam sepuluh minggu terakhir, jumlah testing yang dilakukan tercatat lebih dari 4 per 1.000 penduduk dalam seminggu. Sangat penting untuk memastikan kelanjutan dari strategi pengujian yang ketat untuk cepat mengidentifikasi kasus Covid-19 di antara kasus yang dicurigai dan kontak dekat," ungkap lembaga kesehatan tersebut.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Indonesia juga diminta membuat rencana baru mengantisipasi untuk tidak terjadi ledakan kasus.
"Perumusan rencana konkret diperlukan untuk mengantisipasi dan memitigasi kemungkinan dampak peningkatan mobilitas terhadap transmisi dan kapasitas sistem kesehatan di tingkat nasional dan daerah," jelas WHO. [non]