JAKARTA.WAHANANEWS.CO — BrainEye, perusahaan health-tech terkemuka asal Australia meluncurkan teknologi inovatifnya di Indonesia.						
					
						
						
							BrainEye kini telah menghadirkan solusi berbasis AI yang dapat digunakan melalui smartphone untuk menilai fungsi otak secara cepat dan akurat.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Fenomena Mikroplastik di Air Hujan Jadi Alarm Polusi Lingkungan, Kemenkes dan BRIN Angkat Suara
								
								
									
										
	
									
								
							
						
						
							Pencapaian ini turut didukung oleh legenda sepak bola sekaligus Brand Ambassador BrainEye, Emmanuel Petit, juara Piala Dunia FIFA 1998 dan UEFA European Champion, yang bergabung dengan BrainEye untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan otak dan keselamatan dari cedera kepala dalam olahraga.						
					
						
						
							Kehadiran BrainEye di Indonesia menjadi langkah maju dalam menyediakan pemantauan kesehatan otak secara real-time guna mendukung transformasi kesehatan digital dan komitmen Indonesia terhadap perawatan preventif.						
					
						
						
							Aplikasi BrainEye sendiri adalah alat skrining kesehatan otak yang terjangkau, cepat, dan akurat, tanpa memerlukan perangkat keras yang mahal.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Polres Nias-Lions Club Medan Gelar Baksoskes, Pengukuran Tangan dan Kaki Palsu Penyandang Disabilitas
								
								
									
	
								
							
						
						
							Dalam waktu kurang dari 40 detik, pengguna dapat memperoleh gambaran kesehatan otaknya serta tren perkembangan kondisi otak dari waktu ke waktu.						
					
						
						
							Dengan lebih dari 120.000 tes yang telah dilakukan di seluruh dunia, BrainEye adalah perangkat medis Kelas 1M yang tidak invasif. Berbeda dengan pesaingnya, teknologi BrainEye telah teruji dan divalidasi secara klinis terhadap perangkat medis standar emas.						
					
						
						
							Di inti inovasi BrainEye terdapat teknologi kecerdasan buatan (AI) dan machine learning. Semakin banyak data yang dikumpulkan, semakin akurat dan personal hasil yang diberikan aplikasi ini.