Menurutnya, potensi panas bumi di daerah Lahendong dan sekitarnya, seperti Tompaso dan Minahasa, masih sangat besar.
“PLN pun masih sangat terbuka pada peluang untuk mendukung program EBT yang dicanangkan pemerintah di sektor kelistrikan,” tambahnya.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Selama 2020, secara nasional baru 2.100 MW dari potensi panas bumi 28.000 MW yang telah dimanfaatkan dengan PLTP.
Di Sulut, cadangan uap panas bumi yang telah terpetakan terletak di lapangan Lahendong dan Tompaso.
General Manager Area Lahendong PT PGE, Chris Toffel Pelmeday, yang baru saja purnatugas September 2021 lalu dan belum memiliki pengganti, mengatakan, “cadangan terbukti” di sumur Lahendong mencapai 80 MW, tetapi uap yang tersedia di kepala sumur sudah mencapai 100 MW.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Masih ada juga “cadangan mungkin” sebesar 80 MW.
Sementara itu, di Tompaso, masih ada surplus energi 6-8 MW untuk menopang 40 MW yang telah dimanfaatkan.
“Cadangan mungkin” yang masih bisa dikembangkan mencapai 100 MW.