Jakarta.WAHANANEWS.CO - Langkah besar kembali ditorehkan untuk mendukung percepatan pembangunan di kawasan Jabodetabekjur. Kali ini, apresiasi datang dari MARTABAT Prabowo-Gibran terhadap rencana operasi Jalan Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg (Kataraja) dan percepatan penyelesaian fasilitas umum di kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2).
Ketua Umum DPP MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, menilai inisiatif ini sebagai sinyal positif yang akan menggerakkan roda ekonomi, memperlancar mobilitas, dan mempercepat integrasi kawasan aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cianjur.
Baca Juga:
Permukaan Air Naik, MARTABAT Prabowo-Gibran Desak Pemerintah Pusat dan BODT Segera Antisipasi Demi Keberlangsungan Pariwisata dan Pertanian Kawasan Otorita Danau Toba
"Percepatan operasional Tol Kataraja dan hadirnya fasilitas strategis di PIK 2 merupakan bukti nyata bahwa kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah bisa menghadirkan lompatan besar dalam pembangunan nasional," ujar Tohom pada media, Sabtu (26/4/2025).
Menurut Tohom, keberadaan Tol Kataraja yang akan memangkas waktu tempuh Bandara Soekarno-Hatta ke PIK 2 hanya menjadi 7 menit adalah game changer untuk mendorong sektor pariwisata, properti, dan investasi di kawasan tersebut.
"Ini bukan hanya soal menghubungkan satu titik ke titik lain, ini tentang membuka akses untuk peluang ekonomi baru, lapangan kerja, dan memperkuat posisi Jabodetabekjur sebagai superhub nasional," lanjutnya.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Minta Semua Pihak Dukung Percepatan Pembangunan Otorita IKN Menjelang 2028
Tak hanya itu, Tohom juga mengapresiasi langkah PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) yang terus bergerak progresif meskipun tantangan ekonomi global tengah melanda.
Target pra-penjualan Rp 5,3 triliun yang ditetapkan untuk tahun 2025 menurutnya menunjukkan adanya keyakinan yang kuat terhadap daya tahan dan daya tarik kawasan ini.
"PANI sudah membaca dinamika pasar dengan jeli. Pendekatan konservatif tapi progresif seperti ini patut kita dukung, karena menunjukkan kehati-hatian sekaligus keberanian mengambil momentum," papar Tohom.
Dalam pandangannya, keberadaan Nusantara International Convention and Exhibition (NICE) yang akan beroperasi penuh pada 2026, serta tumbuhnya pusat-pusat kuliner baru, akan memperkaya ekosistem ekonomi kreatif dan MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) di kawasan utara Jakarta.
"PIK 2 akan menjadi magnet baru tidak hanya untuk wisatawan domestik, tetapi juga global," imbuhnya.
KRT Tohom Purba yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini menegaskan bahwa percepatan pembangunan tersebut menjadi model inspiratif untuk kawasan aglomerasi lain di Indonesia.
"Pembangunan berbasis aglomerasi bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan mendesak. Integrasi infrastruktur, fasilitas publik, dan konektivitas kawasan harus menjadi prioritas utama jika kita ingin bersaing di kancah regional dan global," katanya.
Lebih jauh, ia berharap kolaborasi aktif yang terjalin di PIK 2 bisa diadaptasi di wilayah-wilayah lain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan berkelanjutan.
"Yang kita butuhkan adalah keberanian bertindak, kemampuan membaca arah masa depan, dan keteguhan untuk terus mempercepat pembangunan. Ini momentum emas yang tidak boleh kita lewatkan," pungkas Tohom.
Dengan kehadiran Tol Kataraja dan berbagai fasilitas baru di PIK 2, optimisme membangun Indonesia dari kawasan-kawasan strategis kian menguat.
[Redaktur: Mega Puspita]