Jakarta.WahanaNews.co, Jakarta Barat - Mayoritas Penerima Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang berasal dari aneka operasi penertiban dan penjaringan di Jakarta Barat (Jakbar) sejak Januari 2024 hingga saat ini, merupakan penduduk dari Ibu Kota, sementara hanya sekitar 30-40 persen berasal dari luar daerah.
"Kebanyakan memang asal Jakarta, sekitar 60-70 persen. Dari luar itu, asalnya Jawa Tengah, Sumatera, Jawa Timur, Banten, Jawa Barat, Aceh, Jambi, Riau, Kalimantan, Lampung," kata Kepala Suku Dinas Sosial (Kasudinsos) Jakarta Barat (Jakbar) Suprapto saat dihubungi di Jakarta, Jumat (19/4/2024).
Baca Juga:
Unsoed Bentuk Tim Khusus Usut Dugaan Kekerasan Seksual oleh Guru Besar
Ia menjelaskan, dari Januari sampai April 2024, pihaknya telah menjaring sebanyak 218 PPKS.
"Itu dari penertiban rutin kita, terutama di titik-titik rawan. Jadi, Januari 59, Februari 60, Maret 74 dan April 25," katanya.
Kemudian, kata Suprapto, dari 218 PPKS tersebut, terbanyak mengalami gangguan mental serius (psikotik).
Baca Juga:
Pemkot Jakarta Barat Jaring 1.635 PPKS di 2024, Meningkat dari 2023
"Yang paling banyak psikotik 93 orang, pengamen 53 orang, 46 pengemis dan 27 gelandangan," katanya.
Adapun wilayah keberadaan PPKS yang paling dominan adalah Grogol Petamburan, khususnya di kawasan Tomang.
"Yang paling dominan itu di Tomang, Grogol Petamburan itu. Kemudian di perbatasan seperti Kalideres, Palmerah dan Cengkareng. Di sana kan banyak lampu merah," katanya.