Dalam misa ini, Romo Rey mengajak umat agar tidak hanya memperingati wafatnya seorang Paus tapi juga peringatan akan perutusan kita. Yesus yang sama yang bangkit menebus manusia dan memanggil kita untuk pergi dan memberitakan injil ke segala bangsa.
“Marilah kita meneruskan jejak para rasul dan Paus Fransiskus menjadi saksi kasih kristus yang berani mewartakan kebenaran di tengah-tengah dunia yang lebih taat kepada-Nya dari pada segalanya,” ujar Romo Rey.
Baca Juga:
Prabowo Utus Jokowi dan Jonan Hadiri Pemakan Paus Fransiskus, Ini Makna di Baliknya
Romo Rey juga menekankan bahwa Paus Fransiskus tidak hanya berkata-kata tapi ia menyentuh, ia hadir, ia mendengarkan, dan ia mewartakan Kristus.
“Melalui misa ini kita tidak hanya mengenang seorang pemimpin gereja tapi mengenang seorang rasul zaman ini yang hidupnya mencerminkan ketaatan, keberanian, dan kelembutan. Kita berdoa semoga kita juga selalu dimampukan mengambil peran seperti perutusan Paus Fransiskus dengan berani mewartakan injil,” katanya.
Riwayat Hidup Singkat Paus Fransiskus
Baca Juga:
Dunia Berduka, Paus Fransiskus Wafat di Usia 88 Tahun
Paus Fransiskus lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina.
Ia adalah anak sulung dari lima bersaudara, putra pasangan Mario Bergoglio, seorang imigran Italia yang bekerja di perkeretaapian, dan Regina Sivori.
Setelah lulus sebagai teknisi kimia, ia memilih jalan hidup imamat dan masuk novisiat Serikat Yesus pada 11 Maret 1958.