Dalam kesempatan itu, Heru berbincang melalui konferensi jarak jauh (teleconference( dengan para camat, lurah dan warga dari sejumlah wilayah di Jakarta Timur, seperti Kecamatan Cakung, Ujung Menteng, Duren Sawit, Matraman, Pondok Ranggon serta Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Ilmi di Kelurahan Munjul.
Salah satu perbincangan yang sangat menarik perhatian Heru adalah panen raya yang dihasilkan di Ponpes Nurul Ilmi Munjul. Yaitu sawi pagoda sebanyak 92 kilogram dan selada sebanyak 100 kilogram.
Baca Juga:
SDN Pulo Gebang 09 Jaktim Implementasikan Program P5
Dari hasil penjualan kedua jenis sayuran ini, pondok pesantren (ponpes) tersebut dapat memenuhi kebutuhan mereka. Tidak hanya memberikan pangan bergizi bagi para santri, tetapi juga dapat membangun fasilitas dan rumah ibadah.
"Kemandirian Ponpes Nurul Ilmi Munjul terbentuk dari hasil panen raya. Ini sangat menarik dan saya apresiasi. Mereka bisa mandiri dan mendapatkan penghasilan dari penjualan sayuran yang ditanam sendiri," katanya.
Dia juga berterima kasih kepada Bank Indonesia (BI) yang telah memberikan bimbingan, arahan dan fasilitas kepada ponpes ini sehingga dapat mandiri.
Baca Juga:
KPU Jakarta Timur Terima 2,4 Juta Surat Suara untuk Pilkada DKI Jakarta
Pemanfaatan lahan yang merupakan aset pemerintah untuk budidaya pertanian, peternakan dan perikanan diharapkan dapat menjadi salah satu upaya mengatasi beberapa masalah di Jakarta.
"Seperti ketersediaan pangan, penanganan stunting, pelestarian lingkungan, pengamanan aset dan menciptakan lapangan kerja," katanya.
Jika lahan ditata rapi dan menarik, dapat juga berfungsi sebagai sarana edukasi, wisata dan tempat berinteraksi antarwarga sekitar.