WahanaNews-Jakarta | Pekan ini, publik dihebohkan dengan adanya galian lubang di trotoar pinggir Jalan Raden Said Soekanto di dekat Kanal Banjir Timur (KBT).
Galian lubang itu disebut sebagai sumur resapan yang merupakan bagian dari program kerja Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, untuk mengendalikan banjir.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Dalam video yang beredar, perekam menyebut "Pemprov DKI Jakarta Bodoh" karena membangun sumur resapan lebih tinggi daripada permukaan jalan.
“Terus air apa yang akan meresap ke dalam? Ini Pemprov DKI Jakarta betul-betul akalnya enggak jalan,” kata perekam video.
Pengamat tata kota, Nirwono Joga, menilai, program pembuatan sumur resapan belum direncanakan secara matang oleh Pemprov DKI.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Terkait pembangunan sumur resapan, banyak yang tidak tepat seperti di trotoar karena mereka (Pemprov DKI) tidak memiliki rencana induk pembangunan sumur resapan," kata Nirwono, Rabu (10/11/2021).
Menurut Nirwono, sumur resapan hanya berfungsi membantu mengurangi genangan air dalam skala kecil.
"Misalnya, di halaman rumah, sekolah, parkir, jalan lingkungan sekitar, taman, dan lainnya, bukan meredam banjir dalam skala kawasan atau kota," kata Nirwono.