WahanaNews-Jakarta | Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengakui, pihaknya tidak mudah memutuskan besaran Upah Minimum Provinsi (UMP) 2022.
Pasalnya, besaran UMP 2022 tersebut harus merupakan besaran yang adil untuk semua pihak, baik buruh, pengusaha, masyarakat dan pemerintah.
Baca Juga:
Kemen PPPA Tegaskan Komitmen Lindungi Korban Kekerasan Seksual dengan Regulasi dan Layanan Terpadu
“Kami Pemprov tentu ingin memberikan yang terbaik bagi semua, bagi buruh, bagi kepentingan swasta dan tentu yang paling penting bagi kepentingan masyarakat itu sendiri dan baik untuk pemerintah,” ujar Riza di Jakarta, Kamis (18/11/2021).
Riza menegaskan, pihaknya tidak bisa mengambil keputusan sepihak, sehingga Pemprov DKI selama ini telah berdialog dan berdiskusi dengan perwakilan para buruh dan pengusaha untuk mendengarkan pandangan, saran dan masukan dari mereka.
Riza enggan membocorkan angka besaran UMP 2022 yang akan ditetapkan Pemprov DKI setelah mendengarkan masukan para pihak.
Baca Juga:
Datangi Polres Malang Kota, Puluhan Kyai dan Ulama Suarakan Netralitas APH
“Kita harus mendengarkan masukan, harus diskusi dengan semua pihak, termasuk pemerintah pusat, nanti pada waktunya akan disampaikan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang ada, prinsipnya kami akan memberikan yang terbaik,” tandas dia.
Sebelumnya, Riza mengatakan, besaran UMP 2022 harus realistis dengan situasi yang ada.
Pasalnya, pandemi Covid-19 telah berdampak sangat besar terhadap semua sektor termasuk ekonomi yang juga sangat terpukul.