"Jika mengacu pada harga pasaran, maka harga satuan Concrete Barrier setara merk ericcon dikisaran Rp650.000 - Rp1.300.000. Maka, hampir dapat dipastikan ada potensi kerugian keuangan Pemprov DKI Jakarta," terang Thomson.
Menurut Thomson pengadaan Concrete Barrier ini mubazir karena masih banyak beton pembatas jalan yang lama dan tidak bermanfaat.
Baca Juga:
Pengadaan Concrete Barrier Diduga Mark Up dan Mubazir Akan Dilaporkan ke Kejati DKI Jakarta
"Buat apa dibelanjakan jika tidak dipakai. Ini kan mubazir dan sama saja dengan pemborosan keuangan daerah. Pengguna anggaran seharusnya lebih memprioritaskan kebutuhan publik untuk kenyamanan para penumpang bus dalam kota," ujarnya.
Kepala UP terminal dan jalan DKI Jakarta, Syamsul dan kepala pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK), Pujo ketika dikonfirmasi wahananews melalui pesan WhatsApp keduanya memilih bungkam.
Maka menurut Thomson pengadaan Concrete Barrier tersebut sudah layak dilaporkan ke aparat penegak hukum karena sarat dugaan Mark Up dan meminta Gubernur Pramono Anung segera mengevaluasi kinerja Kepala UP Terminal dan Jalan DKI Jakarta.
Baca Juga:
Janji Palsu Proyek Bendungan di NTT, Buronan Penipuan Rp275 Juta Dibekuk Polisi
[Redaktur: Tio]