WAHANANEWS.CO, Jakarta - MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, mengapresiasi langkah Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, dalam mengembalikan fungsi 32 situ yang hilang serta rencana pembangunan bendungan di kawasan aglomerasi Jabodetabekjur.
Langkah ini dinilai sebagai solusi konkret dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi risiko bencana banjir yang kerap melanda kawasan tersebut.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Desak Percepatan Akses dan Sarana di Tanjung Lesung
“Kami menyambut baik kebijakan ini. Pengembalian fungsi situ sebagai daerah resapan air merupakan langkah strategis dalam mengatasi permasalahan lingkungan yang sudah lama terjadi. Ini sejalan dengan visi MARTABAT Prabowo-Gibran dalam mendukung kebijakan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan,” ujar Ketua Umum DPP MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, Jumat (28/3/2025).
Menurutnya, hilangnya 32 situ di wilayah Bekasi dan Bogor telah berdampak signifikan terhadap daya serap air, yang berkontribusi pada meningkatnya potensi banjir.
Oleh karena itu, upaya pemulihan kembali fungsi situ serta penertiban kawasan sempadan sungai harus dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Baca Juga:
Dukung Revalidasi Geopark Kaldera Toba Menuju Green Park, MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Pemkab Simalungun Gelar Geo Produk Fest 2025
Selain pengembalian situ, pembangunan bendungan di kawasan aglomerasi Jabodetabekjur juga mendapat sorotan positif dari Tohom.
Ia menilai proyek ini akan memberikan manfaat besar dalam sistem pengelolaan air dan irigasi, sehingga dapat meningkatkan ketahanan terhadap bencana banjir serta mendukung kebutuhan pertanian di wilayah sekitarnya.
Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini mengatakan bahwa upaya revitalisasi tidak boleh berhenti pada pemulihan situ semata.