Bahkan, kata Ibu Mawar, oknum guru menawarkan dengan membayar hingga Rp6 Juta per murid, orang tua yang hendak anaknya masuk ke sekolah SMP negeri akan dibantu. Nantinya oknum guru yang akan mengisi persyaratan di sistem online SPMB ke SMP negeri mana yang hendak dituju, orang tua tinggal tenang dan dipastikan diterima di SMP yang di kehendaki.
“Banyakan dari jalur akademik, nilai raport bisa diakal-akalin. Saya juga heran, saya ditawarkan, tapi saya tidak mau lebih baik anak saya di sekolahkan di swasta saja daripada memilih cara-cara curang,” kata Ibu Mawar.
Baca Juga:
Kementerian Pendidikan Dorong Sinergi Lintas Pihak Awasi Penerimaan Siswa Baru
Ibu Mawar juga menyesalkan tindakan oknum-oknum tersebut. Sebab menurutnya, sekolah di negeri seharusnya diberikan kepada yang berhak, bukan dengan memanfaatkan aturan oleh oknum-oknum, mengakali sistem, meraup keuntungan, memanfaatkan keinginan orang tua yang anaknya hendak sekolah di SMP negeri.
“Coba saja bapak nanti cek ke SMP Negeri 2 (jalan Ciuncal), SMP Negeri 1 (jalan raya narongong) dan SMP Negeri 4 (jalan panangga) semua di wilayah kecamatan Cileungsi, pasti banyak murid lulusan dari SD Negeri Cipeucang 02,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Sekolah SD Negeri Cipeucang 02, Jaja, dikonfirmasi wartawan terkait pengakuan Ibu Mawar mengatakan tidak mengetahui perihal tersebut.
Baca Juga:
Kabar Siaga 1 Banjir Cileungsi-Cikeas Malam Ini, KP2C: Itu Hoaks
“Saya tidak tau itu, saya sudah kumpulkan guru-guru kelas 6 katanya tidak ada,” kata Jaja ditemui di SD Negeri Cipeucang 02, jalan Cileungi-Jonggol, yang juga didampingi 4 guru kelas 6, Senin (14/7/2025) siang.
Kata Jaja, murid-murid yang sudah lulus, bukan urusan pihaknya lagi, tapi sudah urusan orang tua masing-masing.
Namun Jaja mengakui, para orang tua yang hendak anaknya masuk ke SMP Negeri, pihaknya juga membantu mengisi akun SPMB, untuk mendaftarkan anak orang tua murid ke SMP negeri, namun orang tua murid harus terlebih dahulu membuat pernyataan.