Diklaim bahwa dalam melakukan rekonstruksi rigid pavement, Jasa Marga turut menyiapkan mitigasi risiko, seperti pengalihan arus lalu lintas yang terdampak sebelum area kerja dan mempersempit area kerja.
Mitigasi lain yang diambil adalah persiapan contra flow dan gardu bolak-balik apabila kondisi lalu lintas kendaraan padat serta berkoordinasi dengan pihak kepolisian hingga PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO).
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
“Kami banyak sekali kerjaan (perbaikan jalanI,” tegas Dwimawan Heru.
Untuk diketahui, jalan tol sepanjang 83 kilometer yang sudah beroperasi sejak tahun 1988 ini difungsikan untuk menghubungkan Kota Jakarta dengan Cikampek.
Fasilitas tersebut sekaligus menjadi salah satu infrastruktur penting nasional serta akses penghubung Jakarta dan Bekasi dengan kota-kota lain di wilayah Pantai Utara Jawa (Pantura).[non]