Sementara barang lain yang masih terpakai, dibersihkan dengan perlahan dan penuh kehati-hatian.
Kepada Warta Kota, Febiyan mengaku mengalami kebangkrutan buntut musibah banjir ini.
Baca Juga:
Hujan Deras dan Rob Terjang Sulteng, Warga di 6 Desa Terdampak
Pasalnya, rumah yang ia tempati bersama kakak, paman, dan keluarganya yang lain, tenggelam sebagiannya.
Hal itu membuat semua harta bendanya luluhlantah dan sulit untuk diselamatkan.
"Kebangkrutan sih pasti. Usaha apalagi, kan saya juga ada angkringan juga, ada usaha juga," kata Febiyan.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Pekalongan Siapkan Posko Pengungsian untuk Warga Terdampak Banjir
"Cuma kalau buat dibilang sedih ya mau gimana. Kita enggak bisa ngatur juga kan. Jadi bawa senang aja, semua ada hikmannya pasti," imbuh dia.
Febiyan yang kini mengurusi korban banjir juga merasa jika yang merasakan musibah ini bukan hanya dirinya, tetapi juga para tetangganya.
Sehingga, meski dipastikan ia mengalami kebangkrutan, namun Febiyan berharap ke depannya hal ini bisa menjadi pembelajaran untuk pemerintah agar lebih baik membenahi saluran air di dekat pemukiman-pemukiman warga.