Karena masih kosong pada waktu itu, lahan ini pun dijadikan warga sebagai tempat pembuangan sampah. Bahkan, sewaktu-waktu warga juga ikut membakar sampah di lahan tersebut.
“Dulu jadi lahan kosong. Kemudian jadi tempat pembuangan sampah warga, tentunya kotor sekali dan bau. Sewaktu-waktu ada warga yang iseng bakar sampahnya juga. Sudah bau dan kotor, ditambah lagi bonus asap pembakaran sampah,” kata Andy dalam bincang santai dengan JAKARTA.WAHANANEWS.CO di lokasi, Sabtu (7/6/2025).
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Tekad Pemprov Bali Jadi Destinasi Wisata Bebas Sampah Dunia
Menurut Andy, sampah yang terus menumpuk itu tidak hanya berasal dari warga komplek, warga luar komplek pun ikut membuang sampah di lahan itu.
Resah Bau Sampah
Keresahan warga semakin kuat karena petugas gerobak menjadikan lokasi tersebut sebagai tempat pembuangan sampah sementara (TPS) sebelum diangkut ke tempat pembuangan sampah Bantar Gebang dan bau tak sedap dari sampah yang kian hari kian menggunung.
Baca Juga:
Bank Kalsel Serahkan Bantuan CSR Mesin Pengelolaan Sampah untuk Banjarmasin
Andy, yang saat itu menjadi Ketua RT 04/RW 09 berusaha melaporkan keresahan warganya kepada Lurah, Camat, Dinas Pertamanan dan Kehutanan, hingga ke Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang saat itu menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Keresahan warga sekitar lahan ini terus berlanjut hingga 2017.
Akhirnya mereka pun melalui swadaya dan gotong royong mulai membersihkan sampah tanpa melibatkan RT-RT dan RW 09.