Menurut Andy, A-Green punya prinsip bagaimana agar sampah-sampah organik warga ini tidak perlu ke luar atau dibuang ke Bantar Gebang.
Sampah-sampah itu sebisa mungkin diolah dan dipergunakan kembali untuk kebutuhan tanaman dan budidaya ikan.
Baca Juga:
Pemkot Bandung Siapkan 1.597 Pendamping Pemilah untuk Wujudkan Bandung Bebas Sampah
Meski sukses menyulap lahan yang dulunya jadi tumpukan sampah jadi lahan produktif, Andy menyebut apa yang dilakukan A-Green ini belum sepenuhnya membuat warga di RW 09 sadar lingkungan.
“Untuk kasih orang semua sadar satu RW itu kayaknya mustahil ya. Tapi dengan semaksimum mungkin melalui kegiatan-kegiatan produktif A-Green, tingkat kesadaran warga terhadap lingkungan terus bertambah,” jelasnya.
Andy menjelaskan A-Green ini awalnya diinisiasi oleh 5 orang warga.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Dorong Seluruh Pemerintah Desa Bentuk Tim Kreativitas ‘Olah Sampah Jadi Kerajinan Tangan’
Hingga saat ini, anggota A-Green telah memiliki kurang lebih 160 orang dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Kemudian, khusus sampah-sampah anorganik, A-Green juga mengumpulkannya dari warga di dua gudang yang telah disiapkan.
Termasuk sampah bahan berbahaya beracun (B3) seperti sampah medis ikut dikumpulkan sesuai program Sudin LH Jakarta Barat