Jakarta.WAHANANEWS.CO - Organisasi Relawan Nasional MARTABAT Prabowo-Gibran mengapresiasi dimulainya studi awal pembangunan jalur MRT Jakarta dari Lebak Bulus ke BSD City, Serpong, sebagai bagian dari solusi jangka panjang penguatan konektivitas antardaerah di kawasan Jabodetabekjur.
Proyek ini dinilai sebagai langkah konkret yang menunjukkan semangat kolaborasi pemerintah dan sektor swasta dalam menghadirkan sistem transportasi publik modern dan terintegrasi.
Baca Juga:
MRT Jakarta: Solusi Tepat dalam Mengatasi Kemacetan dan Pemangkasan Waktu
“Ini adalah momentum penting menuju terwujudnya aglomerasi sejati di wilayah metropolitan. Dengan dukungan swasta dan pendekatan bisnis murni (B2B), kita melihat bahwa pembangunan infrastruktur tak harus membebani APBN, tapi bisa berbasis inovasi kemitraan,” kata KRT Tohom Purba, Ketua Umum MARTABAT Prabowo-Gibran, Minggu (27/7/2025).
Tohom menegaskan bahwa kehadiran jalur MRT hingga BSD akan membawa dampak besar bagi transformasi mobilitas harian jutaan warga yang tinggal di pinggiran Jakarta.
“Kalau dulu warga BSD dan Tangerang Selatan setiap hari menghadapi kemacetan menahun, kini kita bisa membayangkan mobilitas baru yang lebih efisien, bebas polusi, dan terukur,” ujarnya.
Baca Juga:
Polisi: Pembunuh Karyawan MRT di KBT Cakung Terjerat Utang Rp 3 Miliar
Ia juga menyoroti keberanian PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (Sinar Mas Land) yang menggagas proyek ini sebagai kolaborasi swasta.
“Ini membuktikan bahwa sektor privat siap ambil peran utama dalam pembangunan nasional selama ada kepastian regulasi dan komitmen pemerintah daerah,” lanjutnya.
Sebagai informasi, penandatanganan nota kesepahaman antara MRT Jakarta dan Sinar Mas Land pada Kamis (24/7/2025) lalu menandai dimulainya studi pengembangan jalur MRT North–South Line Extension sepanjang 11 kilometer, dari kawasan Fatmawati hingga Taman U di BSD City.