JAKARTA.WAHANANEWS.CO – Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat terus berupaya mengatasi pengelolaan sampah di wilayahnya.
Sejumlah upaya pun dilakukan untuk mengelola sampah di sumbernya seperti optimalisasi mesin pemilah sampah sehingga sampah yang dihasilkan lebih mudah untuk diolah sesuai hasil pemilahan.
Baca Juga:
Masifkan Pilah Sampah, Wali Kota Bekasi Ajak Pelaku Usaha Berkontribusi
Juga upaya menggiatkan Strategi Sedekah Sampah.
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (Kasudin LH) Jakarta Barat Achmad Hariadi mengatakan sehubungan banyaknya timbulan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) akibat terbatasnya armada yang saat ini sedang dilakukan servis, pihaknya segera melakukan langkah-langkah cepat untuk mengantisipasi hal tersebut.
“Diperlukan langkah-langkah cepat, salah satu diantaranya menghadirkan teknologi mesin pemilah sampah di sumber masalah tersebut,” kata Achmad Hariadi di Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (28/5/2025).
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Tekad Pemprov Bali Capai Bebas Sampah 2026 dan Batasi Plastik Sekali Pakai
Menurut Hariadi, teknologi mesin pemilah sampah ini memiliki kendala di pengadaan listrik 3 phase sekitar 6.500 watt.
“Kendalanya adalah listrik 3 phase sekitar 6.500 watt,” jelasnya.
Solusinya, Sudin LH berkolaborasi dengan Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Sudin Nakertansgi) untuk dukungan genset yang dapat mensupport listrik mesin pemilah sampah tersebut.
“Solusinya adalah Sudin LH JB berkolaborasi dengan Sudin Nakertransgi JB untuk dukungan genset yang mensupport listrik mesin pemilah sampah tersebut,” ungkapnya.
Selain berkolaborasi dengan Sudin Nakertransgi, Sudin LH Jakarta Barat juga melakukan sosialisasi Strategi Gerakan Sedekah Sampah yang telah dilakukan di Rusunawa Tambora, Jalan Angke Jaya, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora.
Hariadi menjelaskan reaktivasi bank sampah unit RW yang ada di rusun dilakukan dengan strategi Gerakan Sedekah Sampah melalui upaya pemilahan sampah dari rumah tangga hingga sampah residu dibuang ke SAP tempat sampah.
“Paradigma baru bank sampah unit tidak lagi hanya menerima sampah anorganik yang bernilai saja tapi juga menerima sampah organik, anorganik, residu dan B3 rumah tangga, oleh karena itu sampah yang terpilah dikirim ke gerai bank sampah di basement rusun yang rencananya diusulkan ke UPRS Tambora, juga akan dihadirkan konsep drive thru bank sampah, untuk memudahkan warga rusun dan masyarakat sekitar setor sampah,” pungkasnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]