JAKARTA.WAHANANEWS.CO – Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Barat tengah berupaya untuk mengimplementasikan atau mengoptimalisasikan pengelolaan sampah di lingkup rukun warga (RW) dengan metode cara baru yaitu menggunakan mesin pemilah sampah terbaru.
“Hari ini kami melanjutkan optimalisasi pengelolaan sampah yang telah dimulai di Bidang Pengelolaan Sampah (BPS) RW 01 Kalideres tahun lalu yaitu di BPS RW 05 dengan mesin pemilah sampah,” kata Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (Kasudin LH) Jakarta Barat Achmad Hariadi kepada Jakarta.WahanaNews.co di lingkungan Komplek Asrama Dinas Lingkungan Hidup di Jalan Bambu Larangan, RT 05/05 Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng, Rabu (30/4/2025).
Baca Juga:
Atasi Masalah Sampah, MARTABAT Prabowo-Gibran Minta Pemda Tiru Pemkab Pandeglang Pinjam Uang ke Bank untuk Biayai Pembangunan Infrastruktur
Hariadi menjelaskan jika selama ini proses pemilahan sampah secara manual dapat menghasilkan output sampah 1 hingga 2 ton per hari untuk wilayah jakarta Barat maka dengan mesin pemilah sampah yang baru ini, optimalisasi output sampah dapat dihasilkan sebanyak 8 ton setiap hari di sumber terdiri dari sampah organik, dan sampah anorganik yang sudah terpilah. Ini tergantung jumlah sampah yang masuk ke TPS.
Melalui mesin pemilah sampah ini, kata Hariadi, sampah yang tercampur yang masuk ke mesin, terpilahnya sudah mewakili 3 mesin yaitu mesin pencacah organik, mesin pencacah anorganik, dan mesin bubur sampah.
“Sampah yang masuk ke mesin akan terpilah menjadi bubur sampah organik, dan sampah RDF ungkap Hariadi.
Baca Juga:
Sampah Berserakan di Binjai, Pemko Janji Perbanyak Titik Bak Sampah Tahun Ini
Dijelaskan Hariadi, output dari mesin pemilah ini juga dapat digunakan untuk kebutuhan lainnya.
Yang organik yang telah jadi bubur sampah organik dapat digunakan untuk makanan magot selanjutnya menjadi pakan ternak bisa juga diproses untuk komposting, media tanam, pupuk dan bahkan bisa digunakan menjadi bahan untuk pembuatan batu bata setelah dikeringkan menjadi tepung.
Hariadi menjelaskan kehadiran mesin pemilah sampah ini menjadi bagian dari peta jalan pengolahan sampah di Jakarta Barat.