"Survei singkat ini untuk mengetahui pandangan orang tua terkait kebijakan PTM 100 persen di wilayah PPKM level 1 dan 2. Juga usulan orang tua untuk perbaikan kebijakan PTM demi melindungi dan memenuhi hak-hak anak di masa pandemi, yaitu hak hidup, hak sehat dan hak atas pendidikan. Karena setiap kebijakan pendidikan, seharusnya mempertimbangkan kepentingan terbaik bagi anak, keselamatan anak di atas segalanya," kata Retno dalam keterangan tertulis, Selasa (8/2/2022).
Dalam survei KPAI terungkap mayoritas orang tua menyetujui kebijakan PTM 100 persen meski kasus Omicron terus meningkat di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Baca Juga:
Viral Mantan Polisi di Labuhanbatu Tuding Kapolres Terima Suap, Kasusnya SP3
Responden yang menyetujui kebijakan PTM 100 persen berjumlah 61%, sedangkan yang tidak menyetujui kebijakan tersebut berjumlah 39%.
"Meskipun jumlah yang tidak menyetujui lebih kecil dari yang menyetujui kebijakan PTM 100 persen, namun pemerintah tak boleh mengabaikan suara mereka. Kelompok ini yang harus difasilitasi 'izin orang tua untuk anaknya mengikuti PTM' di semua level PPKM. Karena ketika kebijakan PTM 100 persen maka izin orang tua tidak ada lagi, padahal ada 39% orang tua khawatir anaknya mengikuti PTM dan berharap dapat memilih serta dilayani PJJ," ucapnya.
KPAI mengungkap alasan orang tua peserta didik yang setuju dengan anaknya mengikuti PTM 100 persen meski ada lonjakan kasus Corona.
Baca Juga:
Ridwan Kamil Janji Bereskan Masalah Tempat Ibadah dan Jamin Keadilan Sosial di Jakarta
Berikut ini alasannya:
1. Anak-anak sudah jenuh PJJ dan malah sibuk dengan gadget-nya untuk memainkan game online ataupun social media (28%);