“Saya tentu harus merespon itu. Saya konfrontir melalui pertemuan ini. Ternyata makin banyak cerita yang disampaikan oleh semua pihak,” kata Junaidi kepada wartawan di ruang kantornya usai memimpin pertemuan.
Dalam pertemuan itu Junaidi tetap menyarankan agar forum musyawarah RW segera digelar untuk membahas polemik ini, termasuk seruan melengserkan Ketua RW 09 Burhan.
Baca Juga:
Hendak Berbuka Puasa, Rumah Warga di Cengkareng Terbakar, Diduga Korsleting Listrik
Jika seruan itu muncul dari sebagian RT, dirinya harus hati-hati, jangan sampai mengakomodir emosi sejumlah pihak, sementara pihak lain ada yang masih menghendaki.
Junaidi juga menambahkan pertemuan hari ini belum mendapatkan hasil dan diagendakan segera mengadakan forum musyawarah RW yang dihadiri semua ketua RT yang tidak boleh diwakilkan.
“Hasil dari forum musyawarah RW ini nanti akan diambil menjadi keputusan bersama,” tambahnya.
Baca Juga:
Polisi Usut Kasus Pria Tewas di Apartemen Cengkareng, Jakarta Barat
Ia juga melihat sumber polemik ini terletak pada komunikasi yang tersumbat yang dilatarbelakangi persoalan lama sehingga masing-masing pihak mempunyai pandangan sendiri-sendiri.
Usai mengikuti pertemuan, Burhan Ketua RW 09 Rawa Buaya didampingi Bendahara Johan menolak jika dikatakan dirinya sebagai RW arogan karena telah memecat 2 sekuriti itu.
Ia mengungkapkan pemecatan yang ia lakukan telah sesuai prosedur dan SOP perjanjian yang ditandatanganinya bersama sekuriti.